waktu
itu kita masih sama-sama kecil. Waktu itu Tuhan mempertemukan kita
dalam dimensi ruang-ruang dan waktu yang sama. Waktu itu kita terdiam
dalam melodi hampa, tak bersuara. Waktu itu setiap ekspresi melukiskan
makna. Kita membisu dalam rasa penasaran yang menyiksa. Dalam dada
berkecamuk tanya, "Siapa Namanya?" Namun, tak ada keberanian nyata untuk
menyapa. Kawan, itulah awal cerita kita bertemu, awal semangat kita
menyatu dan segala asa bertempuh.
Kini, sudah hampir 36
bulan, 156 minggu dan hampir 1000 hari kita masih tetap bertahan disana,
bertukar rasa pengalaman, mengukir cerita, cinta dan cita.
Ingatanku kembali terlempar pada lembaran nostalgia yang indah. Aku
tertawa menapikan diriku, aku ngikik akan lelucon Ebana, aku geli
melihat kritikus Rio yang gegabah berkomentar dan aku penat melihat
Fauziah yang rajin belajar. Namun, aku juga iba pada 2 korban bully
sepanjang masa Arif dan Yahyi.
Tak terasa, kini 2 tahun
setengah yang lebih itu mulai menguap. Cepat uapnya melebihi kecepatan
neutrino. Kawan, akankah kita akan mengingat kelak? Mengingat si Master
Laughing Hilna, mengingat Twins Brothers Alprona dan Cahyo, mengingat
duo ratu yang suka ngedumel Windy dan Regina, mengingat Tiga Serangkai
Pemicu bunyi samar yang nyaring : Rio, Dodo, Djoko, mengingat Tungki
Band yang tenar di 2014 dengan personil : Leni, Kartini, Widya, Pipin,
Fifi, Sondang, mengingat seluruh teman-teman yang lain? Aku harap, AKAN!
Apakah kalian juga akan mengingat momen dimana kita melemparkan jutaan
ego ke dlam negeri antah berantah dan menyatukan semangat untuk mencapai
puncak kegilaan di open stage? Hanya fokus pada satu tujuan :
Memenangkan lomba lagu Adiwiyata! Oh Tuhan, betapa bahagianya kita waktu
itu. Tak ada keegoisan, tak ada paksaan. Yang ada hanya kegembiraan dalam kebersamaan.
Dan, 10 tahun mendatang akan menjadi apakah kita? Akankah pundi-pundi keuangan dan inflasi di negeri kita dapat ditangani oleh Fauziah? Akankah Desi menjadi wanita lemah lembut setelah mengajar di PAUD? Akankah Tisna berhasil menapaki dunia sastra Indonesia? Dan, akankah kita semua menjadi orang yang berhasil nanti? INSYAALLAH! Karena, selalu ada jalan ntuk mencapai sesuatu.
Tiga tahun kebersamaan kita telah menghantarkan kita pada jati diri kita yang sesungguhnya. Kini, tak ada lagi Edo yang bisu, tak ada lagi Arif yang pemalu dan tak ada lagi keraguan untuk maju. Jati diri dan mimpi kita telah berpadu. Lalu, kenapa tidak segera melesatkannya? Kawan, inilah saatnya orbitkan ia hingga mencapai Neptunus laksana padatan natrium yang melejit ketika bereaksi dengan air. Hantam hukum gravitasi (hambatannya), hitung limit tak hingganya, terjang ia dengan integral dan lemparkan ia ke sigma biar pusing
created by : Suci Nindi Aswari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar